Kamis, 27 Januari 2011

Mengintip Windows 8


windows8   SAAT ini pemakai komputer di seluruh dunia sedang menanti kelahiran MS Windows 7, yang dijanjikan Microsoft akan diedarkan 22 Oktober 2009. Sistem operasi atau OS terbaru ini sudah beberapa waktu diuji coba melalui versi alfa dan betanya. Beberapa pengamat mengacungi jempol, karena OS ini lebih ringan dan lebih cepat dibanding pendahulunya.
Selain itu juga tidak rakus dalam kebutuhan hardware. Kini, Microsoft sedang meracik OS penerusnya, yang diperkirakan dinamai MS Windows 8. Lalu seperti apa kemampuannya?
Mungkin masih terlalu dini untuk membayangkan seperti apa kemampuan Windows 8. Tetapi para pengguna setia OS buatan Microsoft sudah bisa memberi berbagai masukan melalui berbagai milis dan forum yang disebar melalui Internet. Pola “mendengarkan customer” ini agaknya mulai digalakkan Microsoft jauh hari sebelum mulai merancang produk-produk barunya. Mungkin perusahaan software terbesar di dunia itu menyadari betapa pentingnya suara customer bagi kelangsungan hidupnya.

Memang perusahaan yang dimiliki oleh orang terkaya di dunia, Bill Gates, itu sudah memperkenalkan sedikit wajah OS terbarunya. Bentuk menu dan status barnya mengalami perubahan, yang memang lebih cantik dari versi XP, Vista, maupun 7. Namun bagi user, tampilan itu tidak terlalu penting, karena selama ini toh mudah mendapatkan tema-tema baru melalui pihak ke-3. Ikon bisa diganti-ganti, demikian pula huruf, warna menu, maupun gambar latar belakang. User lebih ingin tahu apa saja kelebihan yang ditawarkan oleh perusahaan yang bermarkas besar di Redmond, California, itu.
Kecil dan Besar
Microsoft sudah menjanjikan, sistem barunya akan jauh lebih unggul dibanding versi-versi sebelumnya. Dari berbagai masukan yang selama ini sudah sering diajukan oleh penggunanya, perbaikan yang diharapkan oleh user berkisar dari perbaikan kecil, perbaikan sedang, hingga perbaikan besar. Bahkan sebagian kalangan mengharapkan Microsoft agar melakukan revolusi terhadap sistem barunya nanti, bukan sekadar perbaikan.
Perbaikan kecil yang diharapkan meliputi berbagai penggunaan program-program bawaan, seperti Windows Explorer, WordPad dan Notepad dan Paint. Program-program tersebut dikritik habis-habisan karena tidak ada perbaikan bahkan sejak MS Windows 95. Pada Explorer, kalau user menyalin banyak file ke folder atau drive lain dan salah satu file mengalami kerusakan, proses penyalinan akan terhenti. Padahal harusnya ada opsi untuk meneruskan sisa file yang ada. File yang gagal terkopi dibuat daftarnya, sehingga dapat ditangani lebih lanjut, misalnya dengan program utilitas yang sudah banyak beredar. Selain itu, setting tampilan folder juga harus dipermudah, baik setting secara global untuk seluruh folder maupun setting lokal untuk folder tertentu, karena isinya berbeda-beda, ada yang khusus gambar, ada yang musik, ada yang angka, dan sebagainya.
Pemilihan teks dan warna pada WordPad, Paint, apalagi Notepad, masih saja sangat primitif. Bahkan pada program Paint, tidak ada kemungkinan untuk memilih objek yang sudah selesai disunting, apalagi memilih beberapa objek, sangat tidak dimungkinkan. Itulah sebabnya tidak banyak pemakai yang memanfaatkan program-program ini. Mereka lebih memilih program-program dari pihak ketiga, yang jauh lebih canggih dan yang terpenting, gratis.
Selain perbaikan kecil, ada perbaikan sedang yang ditunggu para pemakai Windows, seperti Windows Media Player yang dapat memainkan berbagai file multimedia yang terdiri atas gambar, presentasi, musik, rekaman suara, dan video. Perbaikan lain adalah disediakannya program spreadsheet ringan, paling tidak dapat menggantikan program kalkulator, karena secanggih apapun kalkulator, tetap tidak informatif bagi user. Apalagi kalau melibatkan banyak item, misalnya daftar belanjaan atau pembuatan daftar honor. Kalau memakai program kalkulator terlalu rumit, kalau memakai Excel terlalu besar dan tidak gratis. Oleh karena itulah, program spreadsheet sederhana dengan 1.000 baris dan 100 kolom pun sudah lebih dari cukup.
Perbaikan yang juga diharapkan oleh user adalah kemampuan koneksi ke Internet yang tidak hanya browser dengan kemampuan multi-tab, tetapi juga sekaligus koneksi ke berbagai program komunikasi seperti chatting, email, blog dan jejaring sosial. Bila perlu juga ke berbagai tempat penyimpanan file online.
Pendek kata, untuk perbaikan-perbaikan sedang ini, Microsoft dapat belajar dari berbagai program yang dibuat pihak ketiga, baik yang gratis maupun komersial. Lihat saja pemutar musik seperti WinAmp yang sudah sedemikian merajalela. Demikian juga kemampuan memampatkan file seperti WinZip dan WinRar, harusnya sudah menjadi fasilitas internal OS buatan Microsoft.
Selain perbaikan kecil dan menengah, user mengharapkan ada perbaikan besar yang dilakukan Microsoft. Saat ini Microsoft sudah mengumumkan paling tidak ada dua kemampuan baru yang dimiliki oleh Windows 8, yaitu perbaikan terhadap BranchCache dan Distributed File System Replication (disingkat DFSR).
BranchCache adalah kemampuan mengakses file dari intranet dan membuat salinannya secara lokal, sehingga program dapat bekerja lebih cepat. Memang ini membutuhkan kapasitas simpan yang besar, namun Microsoft tidak khawatir, toh sekarang kemampuan harddisk sudah luar biasa besar dengan harga yang sudah relatif murah. Kemampuan ini sudah dikenalkan pada Windows 7, tapi akan jauh ditingkatkan kemampuannya pada Windows 8.
Kemampuan baru yang akan menjadi ciri khas Windows 8 adalah DFSR, yaitu kemampuan untuk melakukan sinkronisasi atau penyamaan isi folder berbasis multiplatform. Windows 8 dijanjikan dapat berkomunikasi dengan mudah dengan berbagai server yang memakai OS berbeda-beda. Windows 8 memiliki kemampuan untuk menyamakan isi folder di server lain.
DFSR diperkirakan dapat menghemat bandwidth WAN hingga 80% melalui kompresi diferensial On-The-Wire. Pada masa sekarang, banyak program aplikasi yang memerlukan data dalam jumlah sangat besar, tidak hanya gigabyte, tetapi sudah mulai menyentuh terabyte, kebutuhan jalur komunikasi menjadi semakin krusial. Tidak hanya perusahaan besar, bahkan pemakai individual pun sudah biasa mengunduh program aplikasi dan film dari Internet dalam jumlah puluhan gigabyte dalam sehari. Dengan teknologi yang sekarang ada, kebutuhan koneksi jaringan intranet dan Internet akan sangat mahal. Microsoft melihat celah kebutuhan file sharing ini dengan mengenalkan DFSR yang diperkirakan akan menghemat biasa hingga 80 persen dan itu akan sangat signifikan bagi perusahaan pada masa sekarang.
Selain tampilan user interfacenya yang benar-benar baru, kali ini Microsoft memang benar-benar akan membuat banyak terobosan. Hal ini semata-mata untuk mempertahankan penguasaan pasar OS di seluruh dunia. Apalagi Microsoft sudah melihat bahwa membanjirnya OS gratisan yang dikatakan sebanding atau bahkan lebih baik dibanding Windows, misalnya tidak ada serangan virusnya, namun toh pangsa pasar MS Windows tidak tergoyahkan. Hal ini membuat Microsoft semakin percaya diri bahwa Windows tetap menjadi trendsetter di bidang OS.
Meskipun demikian, Microsoft tidak mau gegabah dan sombong, karena kali ini mereka sangat mengharapkan masukan dari para pemakainya. Bahkan kritikan dari para pesaingpun akan dipakai sebagai masukan terhadap perbaikan OS dan program-program barunya. (Wing Wahyu Winarno, Dosen STIE YKPN Yogyakarta).
Sumber : KR Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar